
PANEN IP 200 DI DESA UPANG JAYA: BANYUASIN SIAP MENJADI LUMBUNG PANGAN NASIONAL
Banyuasin, 11 Juni 2025 — Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pascapanen Pertanian (BRMP Pascapanen) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan panen padi Indeks Pertanaman (IP) 200 yang berlangsung di wilayah Optimalisasi Lahan (Oplah) Desa Upang Jaya, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin.
Acara panen ini turut dihadiri oleh jajaran pejabat penting daerah, antara lain Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian, Wakil Ketua DPRD Banyuasin, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, perwakilan dari Polsek dan Kodim 0430 Banyuasin. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan nyata pemerintah dalam mendorong percepatan program pertanian nasional.
Kepala Desa Upang Jaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa Desa Upang Jaya terdiri atas tiga dusun, dan saat ini baru dua dusun yang potensial untuk mencapai target IP 300. Sementara Dusun 1 masih mengalami kendala teknis yang membuatnya belum bisa ditingkatkan ke IP 300.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa perencanaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Ia juga berharap kegiatan ini menjadi pemicu semangat bagi kecamatan lain untuk lebih giat melakukan penanaman padi. Ia menambahkan bahwa segala kendala yang ditemui di lapangan sebaiknya dilaporkan agar solusi segera dapat ditemukan dan target yang ditetapkan dapat tercapai.
Sementara itu, Kepala BRMP Pascapanen Zainal Abidin menyampaikan bahwa Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu wilayah prioritas dalam program OPLAH dengan target luasan 11.700 hektar di tahun 2024 dan 19.836 hektar pada 2025. “Secara nasional, Banyuasin menduduki posisi ketiga sebagai kabupaten dengan luasan lahan pertanian terbesar. Ia menegaskan pentingnya peran Banyuasin sebagai lumbung pangan nasional, serta menjelaskan bahwa harga gabah petani telah dijamin pada angka Rp6.500 per kilogram”, ujar Zainal.
Ia juga menekankan agar alat-alat pertanian yang telah diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam upaya mendukung IP 300, tahun ini telah disalurkan bibit bantuan dengan umur tanam 75 hari, yang secara simbolis juga diserahkan dalam acara ini.
Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya karena Banyuasin telah naik 20% dalam kontribusi produksi padi dan kini menempati posisi ketiga nasional. Ia menegaskan bahwa keberhasilan OPLAH akan menjadi landasan penting dalam pengajuan bantuan ke pemerintah pusat. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian dan tidak mengalihfungsikannya menjadi perkebunan karet atau sawit, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. "Kabupaten Banyuasin harus bisa menjadi nomor satu dalam produksi pangan nasional," tegas Netta.